Presidential Lecture, Featuring Bill Gates — Jualan Lagi Nih

“…When talking about commercial software versus any other kinds (non-commercial software), we’re confident that our product has better performance, better security, better stability, better protection of viruses or threats, better support of any troubles. That’s why, our loyal customers always feel they deserve what they’ve paid…”
“…Our software isn’t expensive. Comparing to the cost of one software project, its market price is only about less than one percent…” (Bill Gates)

Untuk pertama kalinya, Bill Gates, Chairman Microsoft corp. datang ke Indonesia, dan disambut dengan sangat hangat oleh Presiden SBY. Setelah sempat melakukan pertemuan di istana negara pada hari Kamis (8/5), Bill Gates diundang untuk menjadi pembicara pada acara “Presidential Lecture” yang berlangsung hari ini, Jumat (9/5) di JCC, Senayan, Jakarta.

Kebetulan aku bersama rombongan ITB mendapat undangan untuk menghadiri acara tersebut (thanks to Shana, walaupun harus berangkat jam 3 pagi dengan mata berkunang-kunang habis begadang nugas). Peserta mahasiswa lainnya juga berasal dari berbagai macam kampus di Indonesia, seperti UI, ITS, Prasetya Mulya, President University, dan Tarumanegara. Kami menempati balkon bagian atas (cukup jauh dari stage, sehingga kurang leluasa mengambil foto), sedangkan hanya undangan VIP yang terdiri dari menteri-menteri, pejabat, duta besar negara, serta tamu khusus lainnya yang menempati kursi di dekat stage.

Acara dibuka dengan sambutan yang cukup meriah dari presiden SBY. Presiden SBY memuji Bill Gates sebagai orang yang bervisi kuat, inspiratif, punya imajinasi tentang masa depan yang selalu berusaha untuk diwujudkannya, pekerja keras, memiliki jiwa sosial yang kental terutama kontribusinya di bidang pendidikan dan kesehatan. Presiden SBY juga berharap Indonesia dapat menjalin kerjasama yang baik dan kolaboratif dengan Microsoft dalam mengembangkan industri IT di Indonesia. Melalui program “Microsoft Campus” di Redmond USA, Presiden SBY berharap bibit-bibit unggul dari Indonesia dapat memberikan kontribusinya ke negeri sendiri, setelah ditempa di lingkungan Microsoft.

“It’s a great effort what Mr. Bill Gates’ done on Indonesian talents at Microsoft Campus. I expect one day, they will come back here and build up IT industries in Indonesia. I think it’s Mr. Bill Gates obigation, to make sure that they will really come home”, begitu kata pak SBY yang disambut gelak tawa dan tepuk tangan dari para hadirin.

Sementara itu, sikap Bill Gates selama di atas panggung cukup mendapat perhatianku. Terlihat di foto (klik untuk perbesar), gaya duduknya agak “ndeso” seperti lagi ngewarung 😀

Ketika giliran Bill Gates naik ke atas mimbar memberikan ceramahnya, aku langsung menangkap kesan “sok tinggi / sok jago” yang ia perlihatkan, entah sengaja entah tidak. Tanpa memberikan kata sambutan penghormatan kepada siapa pun (termasuk presiden SBY!), Mr. Gates mengawali ceramah dengan kata “Good morning, all of you”. kemudian langsung nyerocos tentang materi yang ingin disampaikannya. Hueh, gaya bener..

Cara Bill Gates menyampaikan ceramahnya terasa datar-datar saja, dan terkesan serius. Bahkan hampir tidak ada guyonan / hal di luar materi yang ia sampaikan. Akibatnya, bisa ditebak, peserta yang jauh-jauh, capek,  dateng dari luar kota mulai “berjatuhan”, seperti mendengar khutbah jum’atan 🙂

Materi yang Bill Gates sampaikan cukup ringan, berkisar perkembangan komputer dari tahun ke tahun (dan tentu saja, “how my company involved or even controlled it”), serta proyeksi masa depan, bagaimana komputer dan internet menjadi sarana kolaborasi paling efektif bagi orang di seluruh dunia. Scientist, Researcher, Engineer, Businessman, Government di seluruh dunia akan dapat bekerja jauh lebih efisien dengan menerapkan teknologi informasi, begitu kesimpulannya.

Bill Gates kemudian mendemokan sebuah software terbaru yang sedang dikembangkan Microsoft, yakni penjelajahan alam semesta. Software ini mirip Google Earth, namun didesain untuk menjelajahi planet-planet, bintang-bintang, serta bagian tatasurya lainnya. Kelebihan software ini, setiap penggunanya dapat menambahkan koleksi database visualisasi terhadap objek tata surya tertentu, dan update ini akan bisa dinikmati oleh pengguna lainnya. Setahuku, sudah ada juga proyek Open Source yang memiliki tujuan seperti ini, yakni Celestia. Mending kita support yang “gratisan” aja kali ya hehe..

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Beberapa komentar Bill Gates yang masih aku inget, seperti yang ditulis pada awal artikel ini. Yah, standar orang “jualan” sih, memang. Lucunya, Bill Gates sempat “mengklaim” produk E-Mail mereka (Microsoft Exchange) sebagai salah satu Mail Server terfavorit di dunia. Padahal, kita semua tahu, lebih dari 70% server di dunia ini menggunakan *nix based (which means, ga mungkin pake MS Exchange)

Di tengah-tengah acara, Bill Gates mengundang Tim Aksara ITB, juara Imagine Cup tahun lalu, ke atas panggung untuk menceritakan pengalaman mereka. Weis, dengan bangga, kita-kita peserta dari ITB bertepuk tangan, melihat teman-teman Aksara disalamin sama SBY dan Bill Gates. Mereka menceritakan pengalaman mereka mendesain sebuah sistem yang dapat dipakai oleh orang yang buta aksara untuk keluar dari keterbatasan tersebut. Eh, tapi akhir-akhirnya presentasi Tim Aksara “dimanfaatkan” untuk “jualan” juga dengan kalimat penutup : “All what we’ve done is simply impossible without Microsoft Technology” Pliss deh.. (-_-)”

Acara ditutup sekitar pukul 10.00 pagi. Seusai acara, kami sempet ngecengin kampus-kampus lain, eh salah (ntar ada yang cemburu :p), ngecengin menteri-menteri n’ pejabat yang ITB banget gitu lho. Ada Pak Kusmayanto, Pak Wimar, trus siapa lagi gitu lupa! Pak Kus sempat ditanya tentang gimana kelanjutan proyek Indonesia Goes Open Source (IGOS) vs pendekatan Microsoft. Dengan santai Pak Kus menjawab : “Oh, dua-duanya berjalan beriringan, yang penting sama-sama memberikan dampak positif bagi perkembangan IT di Indonesia” Ho-oh, setuju lah awak. Asal ga banyak-banyak ngabisin duit buat beli produk Microsoft, seperti tahun lalu, Indonesia mbeli 35.496 unit Microsoft Windows dan 117.480 unit Microsoft Office, yang total keseluruhannya bernilai Rp 377,6 miliar. Hanya karena ingin “membersihkan” image sebagai negara pembajak..

Salam Open Source! 😀

15 Responses to Presidential Lecture, Featuring Bill Gates — Jualan Lagi Nih

  1. restya says:

    walah… anti microsoft banget

    salam open source

  2. Fajar says:

    ah
    nyesel banget gw
    kagak ikutan 😦

  3. Riza Ramadan says:

    Eh, tapi akhir-akhirnya presentasi Tim Aksara “dimanfaatkan” untuk “jualan” juga dengan kalimat penutup : “All what we’ve done is simply impossible without Microsoft Technology” Pliss deh.. (-_-)”

    mungkin terkesan gitu ya. Sebenernya itu, tadinya mo ngomong “All what we’ve done is simply impossible without Microsoft Visual Studio 2008 and their debugging feature”, tapi kata okta, itu dah spesifik banget. Gw bukan pecinta microsoft kok, but I must admit the reality that we are still very depend to microsoft’s products, hehehe.

  4. drestajumena says:

    Salam open source,

    open source itu apa ya mas ?

  5. aisar says:

    @ Restya -> selama Microsoft belom mau menyediakan “sedikit lahan” untuk Open Source di perusahaannya (coba aja lihat Novell, IBM, Sun, Apple)

    @ Fajar -> Lho, bukannya situ seneng bisa ngecengin pa Bambang 😀

    @ Riza -> waduh orang yang diomongin dateng :p iya gw setuju, mari kita brusaha melepaskan “dependency” itu

    @ drestajumena -> ada di sini bro http://www.opensource.org/

  6. yumcatz says:

    ……our product has better performance, better security, better stability, better protection of viruses or threats, better support of any troubles…..
    .
    hmm…..Pengguna MacOS ngelirik Vista 😛
    ……………
    Btw, Sar, hati-hati itu nginjek logo Microsoft.
    Kualat entar. Sebelum make Ubuntu kan make Windows dolo 😀

  7. yumcatz says:

    Oh, ya, emang gaya duduk Bill Gates gitu kok. Pas D5 Digital Conference juga gitu…

  8. odingaminuddin says:

    keren sar, kok nggak ngajak2, padahal mau minta tanda tangannya bill gates, he21x, dia mah nggak pake tanda tangan ya, tapi pake sintak2 aneh…ho2x.

  9. anonymous says:

    Kenapa mayoritas orang OpenSource (IMHO) selalu menilai didasari oleh kebencian?
    Saya ‘cinta’ OpenSource tapi tidak benci di luar OpenSource, karena saya menyadari di luar OpenSource banyak membantu saya mempelajari komputer, saya tidak bisa menafikkan fakta yang satu ini. Bagaimana dengan Anda?

  10. aisar says:

    @ yumcatz -> hahaha.. iseng aja koq itu, ga bermaksud apa-apa..

    @ amin -> yah.. kasian bener, jauh2 dari kuningan pengen minta tanda tangan ya min 😀

    @ anonymous -> oh, saya ga pernah benci sama closed-source.. cuma rada gak simpatik sama perusahaan besar yang sama sekali ga ngasi kesempatan open source berkembang. coba lihat novell, sun, IBM, yang mendedikasikan sebagian teknologinya untuk open source, untuk pengembangan komunitas dunia. ga seperti korporasinya mas bill itu..

  11. KnightDNA says:

    cuma rada gak simpatik sama perusahaan besar yang sama sekali ga ngasi kesempatan open source berkembang.

    Hmm, itu emang strategi bisnis mereka kayaknya. AFAIK, sejauh ini, strategi bisnis keren para taipan IT ya si Om Bill itu. Istilah kerennya “jualan susu” 😀 (bukan susu Sunken lho :P). Intinya bikin supaya konsumen kamu merasakan gampang dan enaknya make “barang” yang kamu bikin. Kasih aja gratis2an dulu ato murah2an dulu, sampe mereka tergantung sama “barang” kamu. Kalo udah taraf ketergantungan itu cukup kuat, mulai deh “pukul” mereka. Dan, strategi itu cukup sukses sampai saat ini.

    Setauku juga, si Om Bill ini mulai merasa terancam dengan berkembangnya open source ini. CMIIW

  12. scooterboyz says:

    Hare gene masi bayar..

  13. aisar says:

    @ KnightDNA -> Tul itu. Klo si Bill sudi nge-Open-Source-in teknologi speech-recognition-nya aja, aku bakal respect deh.. walopun ga usah berharap nge-Open-Source-in Windows deh.. 😀

    @ scooterboyz -> yak, pengguna ubuntu kita.. 🙂

  14. Affan says:

    Kesalahan rata2 orang kita itu cuma judge BG itu dari sekedar kaya aja. Udah pernah coba bikin sekian buah OS yang source code nya belasan/puluhan juta baris ? udah pernah coba organize sekian ribu programmer, system analyst dan project manager utk bikin sekian buah OS tadi , termasuk aplikasi2 nya ?

    Nggak usah jauh2, kalau orang Indonesia udah bisa bikin OS opensource seperti http://www.freebsd.org, dengan sekian puluh core developer, sekian ratus programmer, sekian ribu committer, dan sudah jalan belasan tahun dari sekarang, baru deh kita ngomong ganyang BG dsb.

  15. anonim says:

    mas ..kalo punya ilmu lebih seputar dunia teknik elektro,kunjungi forum ini yaaa…http://kaskus.us/showthread.php?t=1894801

Leave a reply to KnightDNA Cancel reply